PEMBAHASAN
Fonetik
Dan Sifat Bunyi Bahasa Arab
1.
Fonetik.
Fonetik
adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan
apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak, kajian
fonetik juga meberikan tumpuan kepada “Fon” atau bunyi-bunyi bahasa dan bagaimana
bunyi-bunyi tersebut di hasilkan dan di dengar.
Sebagai
mana yang telah di tulis oleh Abdul Chaer dalam buku Linguistik Umum
bahwasannya Fonetik itu terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
-
Fonetik Fisiologis
Fonetik
ini menjelaskan bagaimana mekanisme
alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa .
-
Fonetik Akustik
Fonetik
ini juga mempelajari tentang bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena
alam.
-
Fonetik Auditoris
Fonetik
Auditoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh
telinga.
Dari
ketiga jenis fonetik ini, yang paling berurusan dengan dunia linguistik adalah
fonetik fisiologis, sebab fonetik inilah yang berkenaan dengan masalah
bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau diucapkan oleh manusia.
1.
Klasifikasi Bunyi.
Pada
umumnya bunyi bahasa pertama-tama dibedakan atas vokal dan konsonan.
-Bunyi
Vokal
Bunyi
ini dihasilkan dengan pita suara terbuka sedikit, pita suara yang terbuka
sedikit ini menjadi bergetar ketika dilalui arus udara yang di pompakan dari
paru-paru. Selanjutnya arus udara itu keluar melalui rongga mulut tanpa
mendapat hambatan apa-apa, kecuali bentuk rongga mulut yang terbentuk tertentu
sesuai dengan jenis vokal yang dihasilkan.
- Bunyi Konsonan
Bunyi
konsonan ini terjadi, setelah arus udara melalui pita suara yang terbuka
sedikit atau agak lebar, diteruskan ke rongga mulut atau rongga hidung dengan
mendapat hambatan di tempat-tempat artikulasi tertentu.
Jadi, beda terjadinya bunyi vokal
dan konsonan adalah; arus udara dalam pembentukan bunyi vokal, setelah melewati
pita suara, tidak mendapat hambatan apa-apa, sedangkan dalam pembentukan bunyi
konsonan arus udara itu masih mendapat hambatan atau gangguan.
a. Klasifikasi
Vokal
Bunyi
vokal biasanya diklasifikasikan dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan
bentuk mulut. Posisi lidah bisa bersifat vertikal, horizontal. Secara vertikal
dibedakan adanya vokal tinggi, tengah, rendah. Secara horizontal dibedakan
adanya vokal depan, pusat, belakang.
b. Diftong
Disebut diftong atau vokal rangkap karena
posisi lidah ketika memproduksi bunyi ini pada bagian awalnya dan bagian
akhirnya tidak sama ketidaksamaan itu menyangkut tinggi rendahnya lidah, bagian
lidah yang bergerak, serta strikturnya, namun, yang dihasilkan bukan dua buah
bunyi, melainkan hanya sebuah bunyi karena berada dalam label.
Diftong
sering dibedakan berdasarkan letak atau posisi unsur-unsurnya, sehingga
dibedakan adanya diftong naik dan diftong turun. Disebut diftong naik karena
bunyi pertama posisinya lebih rendah dari posisi yang ke dua; sebaliknya
disebut diftong turun karena posisi bunyi pertama lebih tinggi dari dari posisi
yang kedua.
c. Klasifikasi
Konsonan
Bunyi-bunyi
konsonan biasanya dibedakan berdasarkan tiga patokan atau tiga kiretaria yaitu
posisi pita suara, tempat artikulasi, dan cara artikulasi. Berdasarkan posisi
pita suara dibedakan adanya bunyi bersuara dan tak bersuara, bunyi bersuara
apabila pita suara hanya terbuka sedikit.
Tempat
artikulasi tidak lain dari pada alat ucap yang digunakan dalam pembentukan
bunyi itu, berdasarkan tempat tempat artikulasinya kita mengenal, antara lain,
konsonan:
-
Bilabial
-
Labiodental
-
Laminoalveolar
-
Dorsovelar
Berdasarkan
cara artikulasinya, artinya bagaimana ganguan atau hambatan yang dilakukan
terhadap arus udara itu dapatlah kita berdasarkan adanya konsonan:
-
Hambat
-
Geseran/frikatif
-
Paduan
-
Sengauan/nasal
-
Getaran/trill
-
Sampingan/lateral
-
Hampiran/aproksiman
2..
Sifat-sifat Bunyi Bahasa Arab
Ada
beberapa versi tentang bahasan sifat-sifat bunyi dalam bahasa Arab, seperti
hams, jahr, ithbaq, isti’la’ dsb. Menurut Imam Sibaweih pada awalnya, dalam
sifat bunyi bahasa Arab itu tidak ada sifat-sifat yang memiliki lawan dan yang
tidak memiliki lawan, berbeda dengan pendapat Ibnu Janiy, menurutnya terdapat
perbedaan antara sifat yang memilki lawan dan sebaliknya, sehingga terdapat
pembagian antara jahr dan hams, syiddah
dan rochwah, ithbaq dan infitah, isti’la’ dan inhifadl, dsb.
Menurut
al-Barkawi menyatakan ada empat belas, al-Sakhâwi menyatakan ada enam belas,
Al-Jazari dan al-Mur’isyi menyatakan bahwa sifat huruf ada tujuh belas, menurut
Nashr al-Juraisiy kebanyakan para ulama sepakat bahwa sifat bunyi bahasa Arab
itu ada tujuh belas. Sedangkan sekurang-kurangnya ada 13 sifat. Dan digolongkan
menjadi enam golongan.
1. Jahr dan Hams
Jahr
: yaitu kuatnya tekanan huruf pada tempat (Makhrojnya), sehingga tidak mungkin
bersama-sama, huruf yang demikian sifatnya ialah huruf-huruf abjad Arab yang
sembilan belas, namun menurut Ibrahim Anis huruf-hurufnya ialah : ب, م, ج, د,ذ,
ر, ز, ض,ظ, ع,غ, ل,ن, و, dan ي.
Hams
: yaitu tidak kuatnya tekanan huruf pada makhroj sehingga bisa dikeluarkan
sambil bernafas, adapun hurufnya ada sembilan huruf yaitu tergabung dalam kata سَ
كَ تَ فَ حَ ثَّ هُ شَ خْ صٌ ط ق ح dan همزة.
2. Syiddah,
Rochawah dan Tawassuth
Syiddah
: yaitu terkurungnya huruf dengan kuat, ketika dimatikan. Huruf-huruf yang
demikian sifatnya ada tujuh, yakni ب ت د ط ض ك dan ق.
Rochawah
: yaitu ketika sesuatu huruf dimatikan, masih bisa berjalan dengan bebas, jadi
tidak terkurung, huruf-huruf yang demikian sifatnya adalah huruf-huruf yang
tidak termasuk pada golongan syiddah dan tawassuth berikut ini.
Tawassuth
: yakni tengah-tengah antara syiddah dan rocahwah, hurufnya ada delapan, yaitu
: ل, م, ي, ر, د, ع, serta الف.
3. Ithbaq
dan infitah
Ithbaq
: yaitu terkurungnya huruf (suara) antara lidah dan langit-langit yang tepat
diatasnya sebagai akibat mepednya lidah itu atas langit-langit tersbut.
Huruf-huruf yang demikian sifantya ada empat yaitu ص, ض, ط, dan ظ
Infitah
: yaitu kebalikan ithbaq, dan huruf-hurufnya yang tidak termasuk dalam ithbaq.
4. Isti’la
dan Inchifadl
Isti’la
: yaitu menaik kelangit-langit yang tertinggi. Hurufnya ialah huruf-huruf
ithbaq ditambah huruf خ, ع,dan ق.
Inchifadl
: disbut juga Ishtiful, yakni kebalikan isti’laa, dan huruf-hurufnya ialah
huruf-huruf yang tidak termasuk dalam huruf isti’la.
5. Dzalaqoh
dan Ishmat
Dzalaqoh
: yaitu ringannya huruf-huruf ketika diucapkan adapun huruf-huruf ada 6
terkumpul dalam kata-kata مربنفل. Yakni huruf-huruf م ر ب ن ف ل. Sebab
ringannya huruftersebut ialah karena tiga huruf diantaranya keluar dari ujung
lidah yaitu huruf-huruf ن – ل – ر dan yang tiga
lagi keluar dari bibir yaitu huruf-huruf ب – ف
- م.
Ishmat
: secara bahasanya adalah tertegah yaitu dicegah hanya menggunakan hurufnya
untuk menyusun kalimat Bahasa Arab yang lebih dari tiga huruf yang menjadi
huruf akar pada kalimat. Merupakan kebalikan dari dzalaqah, hurufnya juga
selain dari huruf dzalaqoh.
6. Shafir
dan Lojjin
Shafir : adalah suara
yang menyerupai suara unggas atau hewan karena menyebut hurufnya dengan suara
berdesir dan kuat dari antara dua bibir mulut. Hurufnya ada tiga, yaitu sad (ص),
Zay (ز), dan sin (س). Suara desiran yang terjadi pada huruf Sād paling kuat
dibanding Zay dan berikutnya. Perbedaan sifat safir dengan hams adalah desiran
napas yang lebih kuat dibandingkan dengan hams yang sekadar membunyikan
hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.
Lojjin/Liin : yakni lunak, dan menjadi sifat huruf mad yang
tiga, yakni ي – ا dan و.
Dari yang telah
diuraikan diatas jelas terlihat adanya suatu huruf mempunyai dua sifat bahkan
lebih hal ini karena adanya perbedaan pendapat diantara para ahli bahasa.
PENUTUP
Sifat
menurut bahasa adalah suatu keadaan yang
menetap pada sesuatu yang lain.. Menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca
tepat keluar dari makhrajnya. Sedangkan Sifat huruf adalah ciri yang
menjelaskan perihal suatu huruf.
Fonetik
adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan
apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak, kajian
fonetik juga meberikan tumpuan kepada “Fon” atau bunyi-bunyi bahasa dan bagai
mana bunyi-bunyi tersebut di hasilkan dan di dengar.
-
Fonetik ada tiga bagian :
1. Fonetik Fisiologis
2. Fonetik Akustik
3. Fonetik Auditoris
-Sifat-sifat
huruf sekurang-kurangnya ada 13 sifat. Dan digolongkan menjadi enam golongan.
Yaitu ;
• Jahr dan Hams
• Syiddah, Rochawah dan Tawassuth
• Ithbaq dan infitah
• Isti’la dan Inchifadl
• Dzalaqoh dan Ishmat
DAFTAR
PUSTAKA
Anis,
Ibrahim. T.T, Al-Ashwat al-Lughawiyyah,
Mesir : Nahdloh Mishr.
Ats-Tsu’aly, Abi Manshur. 350 H . Fiqh al-Lughoh wa Sirru
al-‘Arobiyyah, T.T : Darul Fikr
Chaer,
Abul. 2007. Linguistik Umum, Jakarta :
Reneka Cipta
Nashr al-Juraisiy, Muhammad Makki. 2009.
Nihâyah al-Qaul al-Mufîd fi ‘Ilmi al-Tajwîd, Kairo: Maktabah al-Shafâ
Qadur,
Ahmad. 2008. Mabadi’ al-Lisaniyyat. Damaskus : Mazidah Manqohah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar